Senin, 17 Mei 2010

HADIAH buat SANG GURU...

Beliau termasuk dosen yang paliiiiiing senior di tempat kami, beliau adalah dosennya dosen kami, dan dosen kami juga tentunya....
Dulunya beliau berasal dari IPB, bogor dan mulai mengabdi di Unhas sejak tahun 1960-an...
Beliau mengajarkan berbagai mata kuliah, diantaranya Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Kimia Tanah,
Kesuburan Tanah, Pupuk dan Pemupukan, dan Pengelolaan Lahan Kering...

Gimana gaya beliau mengajar...???
Kedisiplinannya..???kalau telat 5 menit ga boleh masuk kelas lagi...
kalau janjian jam 8 pagi di rumahnya, trus datangnya kurang jam 8 ga boleh masuk dulu...
Trus penilaiannya, karena standar penilaiannya tinggi maka tak jarang mahasiswa tidak lulus dalam mata kuliahnya,
sampai harus mengulang beberapi kali...

Nah untuk Mk. Pengelolaan Lahan Kering ini, kami biasanya praktek di jalan sunu..
alias di rumahnya sendiri..
Beliau menjelaskan tentang seluk beluk tamannya, tentang keanekaragaman hayati di halaman rumahnya,
bagaimana interaksi tanaman2 tersebut..., bahkan filosofi dibalik letak penanaman pohon palemnya, dsb...
Pada sesi ini, kita harus mencatat sebaik-baiknya, apa saja yang dijelaskan oleh beliau (ini bagi yang memori otaknya udah full ya..)
Secara, pasti soalnya tentang pengelolaan taman di jalan sunu muncul pada saat final nanti..(wah bocoran soal nih..)

Dikampus beliau termasuk orang yang disegani dan ditakuti oleh mahasiswa.
Apa lagi kalau mahasiswa menggunakan sendal...(aiiiii lebih baik kalian sembunyi memangmi..)
Setiap mahasiswa yang menggunakan sendal mengetahui kalau beliau ada, mreka pasti mencari tempat persembunyian yang aman..
atau berjalan sambil ngendap-ngendap dan trus waspada akan munculnya beliau secara tiba-tiba...(Waspadalah.......kata Bang Napi..).
Setiap beliau menemukan mahasiswa dengan sendalnya, beliau pasti mengambil sendal mahasiswa tersebut dengan mengaitkannya di payung panjang andalannya
Namun, sayangnya hanya satu yang diambilnya. Sendal2 tersebut dikumpulkannya dalam kantong-kantong plastik gede
dan barang siapa yang ingin mengambil sendalnya itu, harus mencatat namanya diselebaran kertas...
Tapi ga ada mahasiswa yang berani deh, lebih baik mreka beli sendal baru lagi....(ga kapok juga nih mahasiswa...) hmmmmmm

Bagaimana dengan mahasiswa bimbingannya...???
Jika ingin menghadap dengan beliau (konsultasi maksudnya), mahasiswa tersebut harus belajar dulu coz bakalan ada sesi tanya jawab tuh
Dengan segudang ide2 kreatifitasnya..terkadang membuat mahasiswa tidak mengerti tujuan dan sasarannya, mahasiswa bimbingannya pokoknya harus tahan banting deh...
Secara penelitiannya bakalan berlangsung lama tuh..sampai bisa-bisa ada korban yang berjatuhan..misalnya tidak selesai tepat waktu
ex. ada seorang gadis hitam manis angkatan 98 yang dikejar oleh beliau selaku pembimbingnya sampai di rumahnya...karena ga pernah muncul-muncul lagi di jalan sunu

dan bagaiman dengan mahasiswa yang diujinya...???
hmmm ga usah ditanyakan...banyak mahasiswa yang stress duluan stelah mendengar kalau pengujinya adalah beliau...
Pasalnya, pertanyaan beliau biasanya aneh-aneh dan terkadang di luar jalur topik yang diteliti sang calon sarjana pertanian itu....
kalau jawabannya sesuai teori di buku malah kurang nilainya...beliau masih menginginkan jawaban lain...

Ada pengalaman dari senior angkatan 98..sang senior nih ditanya kenapa pupuk kelelawar itu dinamakan Guano..
Kira-kira kenapa ya...??? (search di internet sekarang..!!!!! ayo cepettan...lammaaaaaaa) qta lanjut aja ceritanya..
"GuaNo terdiri dari kata Gua dan No..disebut guano karena kalelawar tu bersarang dalam gua dan pastinya kotorannya banyak ditemukan dalam gua juga...nah loh..
Sedangkan No..biasalah bahasa latin..selalu ada no no no nya..." jawab sang senior ini...

ehh ga disangka jawabannya ini masuk diakal beliau dan memuaskan beliau serta para penguji lainnya..Alhasil dapat A lah sang senior ini di ujian akhirnya..
ahhh waktu dua jam sangat menentukan kuliah selama berapa tahun kanda...???? hehehehehe

Namun dari smua itu, telah banyak hal-hal positif yang sudah beliau tularkan dan ajarkan ke mahasiswanya..
ditangan beliau telah banyak menghasilkan karya2 baru, seperti klon kakao baru yang saat ini masih dirahasiakan namanya....
dan tidak bisa dipungkiri dan mungkin tidak disadari
bahwa keberhasilan mahasiswanya berkat didikan dari beliau juga..

Beliau adalah Prof. Dr. Ir. Solo S.R Samosir, M.Agr....
kini beliau berajak 70 tahun,
Walaupun sudah 70 tahun, tapi semangatnya tidak pernah berubah..tetap energik...
Senang berkebun, tertawa dan bernyanyi..apalagi bersiul...(Siuut...Siuuut..Siuuut)

Namun sebentar lagi beliau memasuki masa purna bhakti
Tepatnya tanggal 13 Juni bulan depan, yang bertepatan dengan hari jadi beliau...

Pada saat itu nanti, beliau secara resmi tidak lagi mengajar di Unhas tapi bukan berarti berhenti mengajar kami
dan mahasiswa tentunya..Kan bisa saja pihak jurusan memintanya membantu jurusan jika beliau bersedia...
layaknya dosen-dosen kami yang sunah purna bhakti lainnya...

Nah pertanyaannya....

Setelah sekian lama beliau mengabdi di Unhas, di Fakultas, di Jurusan dan mendidik mahasiswa, khususnya kami-kami ini..
Sehingga menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Republik Indonesia..(loh kok nyasar ke UUD 1945..)
Maksudnya setelah beliau turut memajukan Unhas, Fakultas dan Jurusan, serta menghantarkan kita-kita ini ke pintu gerbang
keberhasilan..bagaimana kira2 qta menghaturkan rasa terimakasih kita ke beliau....
bagaimana sih cara berterimakasih yang baik itu...??? hmmmmmm

Apakah cukup dengan berdoa saja...semoga beliau sehat selalu
atau kita cukup bekerja secara profesional, mengembangkan diri serta mengabdi pada nusa dan bangsa...atau dengan pemberian hadiah..misalnya pena emas, secara beliau senang menulis..atau
kacamata baru...karena kacamata beliau ga pernah diganti-ganti lagi sepertinya...(upssss)
atau kendaraan baru...secara beliau ke kampus menggunakan kendaraan umum alias pete-pete...(tapi deh.....masih mikir-mikir kali' ya...) hihihi
Tapi pernah ada yang menanyakan ke pada beliau, "kenapa ke kampus naik pete-pete Prof..?"
"ini salah satu cara untuk mengurangi polusi udara".. katanya.
hmmmmmm jadi bukan berarti karena ga mampu beli...tapi karena cinta lingkungan rupanya..

So gimana kalau hadiahnya sepeda aja kali',....secara kan beliau senang berolah raga, trus cinta lingkungan..
Nah dengan sepeda kan..semuanya bisa teratasi...beliau bisa berolah raga dan tidak menghasilkann polusi..

Gimana..?????

Makassar, 13 Mei 2010
^-^
ika laban

Tidak ada komentar: